Kamis, 20 Agustus 2015

Perjuangan Anggaran (2) : Mathari Mengusulkan Agar Tahun 2016 Tunjangan Guru Honorer Ditingkatkan

Banjarmasin-f.pks Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F.PKS) DPRD Kota Banjarmasin, Mathari, S.Ag mengharapkan kepada jajaran Badan Anggaran (Banggar) untuk tidak setengah-setengah memperjuangkan aspirasi masyarakat. Terutama menyangkut kebutuhan anggaran pendidikan. Penegasan ini disampaikan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, mengingat masih banyaknya aspirasi dari guru-guru honorer terkait gaji yang belum layak di Kota Banjarmasin.

Dengan diberlakukannya otonomi daerah yang menempatkan pendidikan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, seharusnya menjadikan anggaran pendidikan menjadi lebih baik. Sesuai Amanat UUD 1945 dan UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) angka minimalnya adalah 20 persen.

Secara khusus, terkait gaji guru honorer di Kota Banjarmasin yang sangat minim, kami menginginkan agar pada APBD Tahun 2016 dapat ditingkatkan. Setiap tahunnya dalam pertanggungjawaban penggunaan APBD selalu terdapat Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) yang dapat digunakan untuk tahun berikutnya. Kami mengharapkan kepada semua SKPD yang siap dengan programnya untuk mengajukan.

Tidak hanya belanja infrastruktur, Dinas Pendidikan yang menaungi guru-guru honorer juga harus bisa mengajukan anggaran tunjangan bagi guru honorer untuk perbaikan kesejahteraannya. Dan kami akan mengawal agar hal tersebut dapat tersealisasi.

“Karena guru PNS maupun Honorer memiliki tugas dan fungsi yang sama dalam upaya mencerdaskan anak-anak bangsa. Jika kesejahteraan guru sudah meningkat, secara otomatis kualitas pendidikan akan meningkat pula dan dunia pendidikan di Kota Banjarmasin akan lebih maju lagi.” ujar Mathari. 

Perjuangan Anggaran (1) : Tak Jarang Rapat Berlangsung Maraton Hingga Dinihari

Banjarmasin-f.pks Rapat pembahasan anggaran yang dilakukan oleh Badang Anggaran dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemko Banjarmasin, untuk pembahasan RAPBD Perubahan Tahun 2015 dan RAPBD murni Tahun 2016 dilakukan secara maraton bahkan hingga dini hari. Hal ini disampaikan Anggota Badan Angggaran DPRD Kota Banjarmasin dari Fraksi PKS, Mathari, S.Ag beberapa waktu yang lalu.

Menurutnya Mathari, Rapat Badan Anggaran dilakukan secara maraton dan dilakukan hingga dinihari karena pihaknya tak ingin terlambat dalam melakukan pembahasan dan dalam pengesahan nantinya. Namun kami tetap memperhatikan agar proses tersebut tidak akan mengurangi kualitas pembahasan. Tidak jarang kami harus bolak-balik ke kamar kecil hanya sekedar untuk meregangkan badan atau menyegarkan wajah agar tidak ngantuk.

Diakuinya, menjadi anggota Badan Anggaran adalah tugas yang sangat berat. Tanggung jawab besar berada dipundak kami, karena Badan Anggaran bertugas membahas serta merumuskan prioritas anggaran pembangunan yang tentunya harus menyentuh segala aspek pembangunan, pendidikan, sosial, ekonomi, politik dan budaya.

“Salah sedikit dalam menempatkan pos anggaran, bisa berakibat fatal. Makannya, saya selalu berusaha agar bisa menjaga diri dan tidak lupa mengingatkan rekan-rekan di Banggar & TAPD untuk berhati-hati, cermat dalam menganalisa, serta harus menjunjung tinggi kepentingan masyarakat” terangnya.

Pihaknya berharap, pembahasan Anggaran Perubahan Tahun 2015 dan RAPBD Tahun 2016 ini mampu memberikan dampak yang cukup signifikan dalam pembangunan Kota Banjarmasin di tahun mendatang. Sebab, belajar dari tahun sebelumnya, pembangunan harus memprioritaskan kepentingan rakyat secara luas. “Mudah-mudahan, hasil pembahasan ini bisa menjadikan Kota Banjarmasin ke arah yang lebih baik. Gasan Kota Banjarmasin nang Barasih wan Nyaman, seperti yang dicita-citakan” pungkasnya.

link :fraksipksbanjarmasin.blogspot.com


Rabu, 10 Juni 2015

Membangun Kesadaran Masyarakat Jauh Lebih Sulit Dari Pembangunan Fisik

Banjarmasin-f.pks  Akhir pekan yang lalu (7/6/2015) Anggota DPRD Komisi 3 bidang Pembangunan, Mathari S.Ag turut menghadiri kegiatan Family Gathering yang diselenggarakan Bidang Perempuan DPW & DPD PKS Kota Banjarmasin yang bertempat di RTH Kamboja Banjarmasin. Sebuah fasilitas taman dan ruang terbuka hijau yang telah lama dinanti-nantikan keberadaannya oleh masyarakat Banjarmasin. Yang di daerah lain biasa disebut sebagai alun-alun kota. Namun pada kenyataannya fasilitas tersebut kurang dipergunakan secara maksimal oleh masyarakat, atau bahkan kurang menarik minat masyarakat untuk mengunjungi.

Menurut Mathari yang juga merupakan Wakil Ketua Fraksi PKS, banyak faktor yang mungkin menjadi penyebabnya kenapa fasilitas publik tersebut belum mampu menyedot minat masyarakat untuk berkunjung. Bisa jadi karena ada beberapa tempat lain yang menjadi pusat konsentrasi masyarakat ketika hari minggu untuk berolahraga dan bersantai seperti di car free day Masjid Raya Sabilal Muhtadin, maupun di siring sungai martapura sepanjang jalan Sudirman dan jalan Piere Tendean. Namun menurut pantauan kami faktor terbesarnya dikarenakan fasilitas penunjang di taman publik tersebut tidak terawat dengan baik. Masyarakat masih enggan mengajak anak-anak dan keluarga untuk berrekreasi di RTH Kamboja karena ketiadaan sarana bermain yang memadai.

Sambung Mathari, kami pernah berbincang dengan Kabid Pertamanan dan beberapa kali Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Kebersihan Kota Banjarmasin terkait pemeliharaan RTH Kamboja. Pemerintah Kota melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan sudah secara serius berusaha melengkapi fasilitas-fasilitas yang ada di taman, seperti lampu penerangan, jalur joging, jalur batu refleksi, tempat sampah, wc umum, sarana bermain anak agar menjadi fasilitas publik yang nyaman bagi masyarakat. Namun permasalahan yang dihadapi dalam pemeliharaan RTH Kamboja adalah masalah kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Berulang kali diperbaiki berulangkali itu pula rusak.
  
Akibat ulah remaja-remaja yg tidak bertanggung jawab lampu taman yang sedianya dipergunakan untuk penerangan serta mempercantik taman di malam hari dengan sengaja dipecahkan. Sehingga sekarang ini harus dibuatkan penerangan dengan tiang yang cukup tinggi dengan harapan tidak terjangkau tangan-tangan perusak. Namun akibat tingginya tiang menjadikan penerangan lampu menjadi pudar atau remang-remang. Menurut laporan Satuan Polisi Pamong Praja yang sempat secara rutin berpatroli di malam hari, mereka kerap menemukan remaja-remaja umur tanggung yang tanpa malu berbuat mesum di taman tersebut, bahkan menurut petugas kebersihan dan penjaga wc umum, mereka kerap menemukan sisa-sisa perbuatan amoral tersebut ketika pagi harinya.

Disisi lain jalur bebatuan yang biasa digunakan manula untuk kegiatan jalan refleksi, batu-batu yang sudah terpasang dengan kokoh dengan sengaja dicabut atau dicongkel oknum masyarakat yang sedang demam batu akik, begitu pula dengan tempat sampah yang bukannya digunakan malah dirusak dan dicuri pemulung. Dengan telah tersedianya fasilitas wc umumpun tidak dapat  membuat sebagian masyarakat sadar. Masih saja ada pengunjung yang buang air kecil di sembarang tempat, bahkan dipagi harinya kerap ditemukan pula kotoran manusia di sekitar wc umum.

Sarana bermain bagi anak-anakpun bernasib serupa, sarana bermain berupa ayunan, perosotan, jungkit-jungkitan dan mini outbondpun juga tidak luput dari kerusakan. Berulang kali sarana bermain anak diremajakan, dari dilakukan perbaikan dengan cara dilas dan dicat ulang hingga diganti kembali keseluruhan dengan yang baru. Namun lagi-lagi, fasilitas tersebut cepat rusak karena dipergunakan  tidak hanya oleh anak-anak, juga remaja dan orang tua yang tidak sesuai umurnya.

Menurut Kepala Dinas Kebersihan, pihaknya sudah pernah meminta pengamanan fasilitas umum kepada Satuan Polisi Pamong Praja, agar dapat ditempatkan personil untuk mengawasi RTH Kamboja. Namun dikarena keterbatasan personel dan dana, hal tersebut tidak dapat berjalan maksimal. Selain itu tidak memungkinkan dilakukan pengawasan 1x24 jam hanya untuk objek berupa taman.

“Kita berharap agar RTH Kamboja ini bisa dipelihara dengan baik. Ini tempat rekreasi kita, jadi harus dimanfaatkan dengan baik dan jangan sampai dirusak. Fasilitas publik yang lain di Banjarmasin juga banyak. InsyaAllah sebentar lagi Kota Banjarmasin memiliki terminal baru yang representatif dan modern. Memang kita akui kesadaran untuk menjaga fasilitas publik masih rendah. Kembali lagi semua harus bermula dari kesadaran masyarakat untuk menjaga dan menumbuhkan rasa turut memiliki fasilitas umum yang ada di Kota Banjarmasin. Karena semua ini dibangun dari uang rakyat yang dikumpulkan melalui pajak. Jika hal tersebut tidak disosialisasikan dan dijadikan kampanye Pemerintah Kota untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat, maka fasilitas umum sebagus dan semodern apapun tidak akan bertahan lama” ujar Mathari.

Minggu, 03 Mei 2015

Pansus Raperda Perlindungan Pangan Banjarmasin Mendapat Apresiasi Kementrian Pertanian

Banjarmasin-f.pks Panitia Khusus (Pansus) Raperda Perlindungan Pangan Banjarmasin mendapat apresiasi dari Kementrian Pertanian Bidang Ketahanan Pangan dalam kunjungan rombongan Pansus DPRD Banjarmasin ke Jakarta beberapa waktu yang lalu.


Hal tersebut disampaikan Mathari,S.Ag yang merupakan Ketua Pansus Raperda Perlindungan Pangan, karena Kota Banjarmasin satu-satunya Kabupaten atau Kota di Indonesia yang pertama menyusun Perda berkaitan tentang Perlindungan Pangan.
Ditambahkan Mathari yang merupakan politisi PKS ini, sudah menjadi tugas dari pemerintah untuk menjamin ketersedian pangan dan juga keamanan pangan yang akan dikonsumsi masyarakatnya.

Kebutuhan akan pangan merupakan kebutuhan dasar dan asasi bagi manusia dan pemenuhannya dijamin oleh UUD 1945. Pemerintah berkewajiban mewujudkan ketersediaan pangan yang cukup, aman, bermutu dan bergizi. Yang tidak tercampur dengan bahan kimia dan bahan-bahan lain yang dapat merugikan masyarakat sebagai konsumen.


Akhir-akhir ini banyak kita temui pemberitaan dimana-mana tentang bakso yang dioplos dengan daging yang diharamkan, bahan makanan yang dengan sengaja dicampur bahan pewarna berbahaya, bahan pengawet yang melebihi batas, serta bahan-bahan kimia lain yang tidak sesuai peruntukannya. Hal tersebut menjadi keprihatinan kita bersama dan menjadi tugas pemerintah untuk melindungi masyarakatnya.


Menurut Mathari, Banjarmasin sebagai kota perdagangan dan jasa masih memiliki peluang untuk mengembangkan produksi pangan dengan tetap mempertahankan lahan pertanian yang tersisa agar berkelanjutan, mengoptimalkan peran sumberdaya kelembagaan, menggalakkan pertanian kecil berbasis lingkungan RT yang turut mengangkat kearifan dan budaya lokal. Karena Undang-Undang No.18 tahun 2012 telah mengamanatkan Pemerintah Daerah agar bertanggung jawab atas ketersediaan pangan, cadangan pangan, distribusi pangan, pengawasan pangan, hingga mutu pangan.

Oleh karena itu dengan hadirnya Perda ini nantinya diperlukan komitmen yang tinggi dari instansi-instansi yang berwenang seperti Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan serta Balai POM, agar Perda ini dapat berjalan sebagaimana yang kita harapkan. Dan kami mengharapkan agar dapat di bentuk dewan ketahanan pangan daerah untuk mengawasinya, ungkap Mathari.


Link : fraksipksbanjarmasin.blogspot.com

Minggu, 19 April 2015

Mathari Tagih Komitmen SKPD untuk Melaksanakan Proyek Tepat Waktu

Mathari, S.Ag
Banjarmasin-f.pks-  Dengan telah memasuki triwulan ke-2 tahun 2015, anggota Fraksi PKS DPRD Kota Banjarmasin yang juga Anggota Komisi III Mathari S.Ag, kembali menagih komitmen Pemerintah Kota untuk meleksanakan proyek yang telah dianggarkan pada tahun 2015 ini, agar dapat selesai tepat waktu.

"Tidak ada alasan bagi SKPD-SKPD untuk mengulur waktu karena APBD Banjarmasin telah kita sepakati sedari Nopember 2014. Harapannya seluruh proyek, khususnya pengerjaan fisik, sudah harus dikerjakan di akhir semester pertama atau awal semester kedua tahun 2015", kata Mathari.

Ditambahkannya, Dinas-dinas yang tidak dapat merealisasikan program kerja, kedepannya harus dievaluasi. Ketika dianggap tidak mampu merealisasikan program kerjanya maka ditahun berikutnya porsi anggarannya akan dikurangi, dan dialihkan ke Dinas lain yang lebih siap, untuk menjalankan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Mathari juga meminta Pemerintah Kota melalui Dinas Bina Marga, agar menyiapkan Unit Pelayanan Tekhnis (UPT) atau Unit Reaksi Cepat yang dapat menangani jalan-jalan yang rusak. Tidak sampai menunggu 1 tahun baru ditindaklanjuti. Sehingga jalanan yang rusak atau berlubang bisa langsung di tutup sebelum kerusakannya merambah menjadi banyak.

Bagi masyarakat awam, terkadang keberhasilan pembangunan Pemerintah dan bentuk perhatian Pemerintah kepada masyarakat diukur dengan kualitas jalan yang ada di lingkungan mereka. Mengapa demikian, karena hal itulah hasil pembangunan yang dapat masyarakat rasakan dan temukan sehari-hari. Oleh karena itu sambung Mathari, jika ingin mendapatkan perhatian dari masyarakat, maka pemerintah harus memperhatikan jalan untuk masyarakatnya.

Link : fraksipksbanjarmasin.blogspot.com

Minggu, 22 Maret 2015

Pemerintah Kota Harus Bisa Menggali PAD dari Keberadaan Pelabuhan di Banjarmasin

Banjarmasin-fpks   Anggota Komisi III (bidang pembangunan) DPRD Kota Banjarmasin , Mathari S.Ag menyoroti minimnya kontribusi keberadaan Pelabuhan Trisakti dan Perusahaan Pelabuhan Indonesia (Pelindo III) bagi pembangunan Kota Banjarmasin dan masyarakat sekitar.

Pasalnya aktifitas dan kegiatan di pelabuhan penumpang dan petikemas milik Pelindo III tersebut beroperasional di wilayah Kota Banjarmasin dan bergantung pada fasilitas pemerintah daerah, seperti pemanfaatan jalan dan lain-lain.

Untuk itu, Mathari meminta Pemerintah Kota melalui Dinas Perhubungan dan instansi terkait lainnya untuk dapat berkoordinasi dan duduk bersama agar potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sesuai Peraturan Daerah (Perda) dari sektor pelabuhan dapat digali secara maksimal. Seperti retribusi pelayanan kepelabuhanan, retribusi parkir di badan jalan, izin mendirikan bangunan (IMB), dllSebagai daerah transit dan kota perdagangan, Kota Banjarmasin harus mampu mengoptimalkan potensi jasa pelabuhan yang berada di Kota Banjarmasin tersebut.

Perumpamaannya "bagai negara dalam negara". Selama ini Pelindo III selalu menjelaskan secara normatif bahwa mereka merupakan perusahaan di bawah naungan BUMN (pusat) dan sesuai UU tidak dapat berkontribusi langsung terhadap pembangunan di Banjarmasin. Walaupun Mathari tidak menafikkan kontribusinya ada untuk masyarakat Banjarmasin berupa dana CSR. Namun terkait keberadaannya di Banjarmasin, sesuai otonomi daerah maka perizinan dan lain-lain harus melibatkan pemerintah daerah. 

Hal ini terkait dengan pembangunan yang terjadi selama ini di lingkungan pelabuhan, izin mendirikan bangunan (IMB), izinan gangguan (HO), dan perizinan lainnya yang tidak pernah di urus ke Pemerintah Kota Banjarmasin. Warga dan masyarakat yang tumbuh di tengah-tengan Kota Banjarmasin saja ketika menggali tanah untuk menanam pagar, sebelumnya wajib memiliki IMB, sambung Mathari.

Ditambahkan Mathari, Pemerintah Kota harus bisa menangkap peluang dengan keberadaan aktifitas pelabuhan selama ini di Banjarmasin. Seperti memiliki lahan parkir yang bisa menampung ratusan bahkan ribuan truk yang akan dan telah bongkar muat di pelabuhan. Selama ini truk-truk muatan yang ada, diparkir di sembarang tempat di sepanjang jalan dari bawah jembatan Basirih hingga pelabuhan. Hal tersebut sudah sejak lama menjadi keresahan bagi warga sekitar, ditambah lagi kerusahkan jalan dan debu yang ditimbulkannya.

Jika parkir truk-truk tersebut dapat dikelola dengan baik, selain dapat menata kawasan sekitar pelabuhan menjadi lebih baik, pemasukan yang besarpun dapat diraih Pemerintah Kota untuk meningkatkan PAD. Kami meyakini pemilik truk dan Organda tidak keberatan untuk ditata, bahkan sopir dan pemilik kendaraan meraa aman, dan masyarakat sekitar merasa nyaman dengan keberadaan pelabuhan di lingkungan sekitar mereka.


link : fraksipksbanjarmasin.blogspot.com

Rabu, 04 Maret 2015

Walikota-Wakil Walikota Banjarmasin ke Depan Harus Memiliki Grand Design Pembangunan

Banjarmasin-f.pks  Dalam jangka waktu 9 bulan ke depan Kota Banjarmasin akan menggelar rangkaian perta demokrasi pemilihan Walikota-Wakil Walikota Banjarmasin periode 2015-2020. 

Arah pembangunan Kota Banjarmasin kedepan sangat ditentukan dari keberhasilan suksesi kepemimpinan Walikota-Wakil Walikota Banjarmasin mendatang. Dimana diharapkan Walikota-Wakil Walikota yang nantinya terpilih, memiliki visi pembangunan Kota Banjarmasin ke arah yang lebih baik. 

Menanggapi hal tersebut Anggota Fraksi PKS DPRD Kota Banjarmasin, Mathari S.Ag memberikan masukan agar Pemerintahan Kota Banjarmasin ke depan memiliki Grand Design Pembangunan yang menyeluruh yang dituangkan dalan visi, misi dan program kerja pemerintahan ke depan.

Akhir-akhir ini banyak permasalahan yang dihadapi Kota Banjarmasin yang telah berusia 488 tahun ini. Antara lain infrastruktur jalan, gang, jembatan, yang rusak, permasalahan kebersihan dan sampah, parkir, kemacetan, banjir dan lain-lain. Permasalahan yang sudah sangat kompleks, yang membutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerja cepat untuk mengatasinya.

Masalah-masalah tersebut merupakan hal yang kerap dialami ibu kota Provinsi maupun kota-kota yang sedang berkembangan. Namun apabila semua permasalahan tersebut dapat diatasi dengan baik, walaupun tidak ditangani secara keseluruhan, paling tidak harus dapat diminimalisir. Untuk itu diperlukan pemimpin yang enerjik dan memiliki visi jauh ke depan, lanjut Mathari.

Sambung Mathari, berdasarkan pengalaman kami di Komisi I (Bidang Hukum dan Pemerintahan), Komisi III (Pembangunan), hingga saat ini, kami telah memiliki data yang menyeluruh permasalahan pembangunan fisik maupun non fisik di Kota Banjarmasin. Dari masalah tata kota dan kebersihan, infrastruktur dan fasilitas umum, birokrasi dan pelayanan publik, pendidikan dan sumber daya manusia, kesehatan, ekonomi dan kesejahteraan sosial, hukum, keamanan dan ketertiban, keagamaan, pasiwisata, seni dan budaya, hingga APBD dan pendapatan asli daerah (PAD). 

Kami siap memberikan masukan kepada siapapun pemimpin Kota Banjarmasin nantinya, untuk membangun Kota Banjarmasin yang kita cintai menjadi Kota yang Berjati Diri, Maju dan Sejahtera.


link : fraksipksbanjarmasin.blogspot.com

Minggu, 15 Februari 2015

Sistem Komputerisasi Parkir di Banjarmasin Belum Optimal

Mathari, S.Ag
Banjarmasin-f.pks  Komputerisasi parkir di kawasan Pasar Sudimampir Banjarmasin yang telah dioperasikan sejak tahun 2012, di beberapa titik masuk dan keluar mengalami kerusakan dan telah lama tidak beroperasi.

Hal tersebut menjadi pertanyaan wartawan media televisi kepada anggota komisi III DPRD Banjarmasin dari Fraksi PKS, Mathari, S.Ag beberapa waktu yang lalu. 

Menurutnya, infrastruktur pendukung seperti pos kasir dan peralatan komputer yang ada , sudah sejak lama tidak beroperasi. Yang artinya fasilitas yang telah disediakan Pemerintah Kota Banjarmasin untuk mengoptimalkan penerimaan retribusi dari sektor parkir tersebut tidak lagi optimal.

Menurut Mathari, S.Ag, pihaknya dari komisi III akan segera berkomunikasi dengan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) untuk mempertanyakan hal tersebut. Bagaimana kondisinya sekarang dan bagaimana kelanjutan program komputerisasi parkir ini yang sudah didanai melalui APBD.

"Kami mengharap agar dinas terkait melakukan pemantauan di lapangan, apa benar fasilitas yang ada kembali rusak. Seharusnya sistem komputerisasi yang difasilitasi oleh Dinas Perhubungan tersebut dapat membantu pengelola parkir yang ada selama ini, untuk mengoptimalkan pencatatan, mengawasan SDM di lapangan dan meningkatkan pendapatan. Diharapkan ada pengawasan yang sungguh-sungguh dari Dinas Perhubungan, agar keberadaan fasilitas ini bermanfaat untuk memaksimalkan retribusi penyumbang PAD",  sambung Mathari.


Selain itu parkir pada kawasan Pasar Sudimampir, Pasar Lima, Pasar Samudra dan sekitarnya perlu dilakukan penataan kembali. Perlu penegasan dan penindakan pada pelanggar rambu-rambu larangan parkir yang ada. Sehingga kawasan yang terkenal dengan kemacetannya pada jam-jam kerja tersebut dapat teratasi. 


link : fraksipksbanjarmasin.blogspot.com

Senin, 26 Januari 2015

Banjarmasin Harus Mencontoh Kota Surabaya Dalam Hal Pengelolaan Kebersihan dan Sampah

foto : Cak ratno (humas.surabaya.go.id)
Banjarmasin-f.pks  Keberhasilan Pemerintah Kota Surabaya dalam pengelolaan kebersihan dan persampahan patut dicontoh oleh Pemerintah Kota Banjarmasin. Hal tersebut diungkapkan Mathari S.Ag Anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin dari Fraksi PKS usai melihat langsung keberhasilan Kota Pahlawan tersebut dalam pembangunan fisik dan penataan Kota. 

Dijelaskan Mathari, saat ini Kota Surabaya telah menjadi rujukan banyak daerah di Indonesia bahkan hingga akademisi-akademisi dari luar negeri. Hal tersebut tidak terlepas dari  keberhasilan Pemkot Surabaya dalam mengembangkan Ruang Terbuka Hijau (RTH), membangun taman-taman baru,menata dan mempercantik kota dengan baik, pengelolaan kebersihan dan persampahan yang terpadu, serta tata kelola lingkungan lainnya yang berujung pada diraihnya penghargaan tertinggi berupa Adipura Kencana 2 tahun berturut-turut. 

Sebenarnya pengelolaannya hampir sama dengan kota-kota lain di Indonesia pada umumnya. Namun inovasi-inovasi yang dilakukan, serta fokus-fokus kerjalah yang menjadikan upaya yang dibangun untuk menjadikan kota yang asri dan nyaman membuahkan hasil. 

Bagi Kota Surabaya meraih adipura bukan tujuan utama. Dengan ada atau tidak adanya penilaian adipurapun pengelolaan kebersihan dan persampahan tetap berjalan dengan baik. Bahkan mereka siap kapanpun akan adanya tim penilaian adipura yang dapat datang sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Dari hasil kerja keras dan koordinasi yang baik segenap stakeholder (pemerintah, swasta, dan masyarakat) itulah maka berdampak dengan diraihnya penghargaan. Dan hal tersebut tidak dipersiapkan dalam waktu singkat, sambung Mathari.

Mathari juga mencontohkan bagaimana koordinasi yang baik tersebut terjalin dan terbangun sejak lama. Ketika terjadi pembebasan lahan dan pembongkaran bangunan liar, maka Dinas Kebersihan dilibatkan dalam pembersihan. Begitu pula pasca terjadinya kebakaran, puing-puing sisa kebakaran dengan segera diangkut pasukan Dinas kebersihan tanpa berlama-lama waktu dan koordinasi yang berbelit. 

Masyarakat pun memiliki mainsate dan kesadaran lebih terhadap kebersihan. Selain karena sosialisasi yang baik dan menyeluruh kepada warga, masyarakat juga melihat secara langsung keteladanan-keteladanan yang ditunjukkan para pemimpinnya dari tingkat RT, Lurah, Camat, Birokrat, hingga Walikota. Tidak mengenal pencitraan sementara, turun langsung dan terlibat dalam aksi kebersihan setiap pekannya. Selain itu kesadaran pihak swasta juga muncul melalui program CSRnya, yang tanpa di minta memberikan andil langsung dalam mempercantik taman-taman kota, sumbangan mobil penyemprot, dan program-program kebersihan lainnya  

Beberapa inovasi yang telah dilakukan Pemkot Surabaya di bidang kebersihan diantaranya mendirikan bank sampah aktif yang hingga kini jumlahnya ada 125 buahpengolahan sampah organik menjadi kompos, pengelolaan sampah mandiri berbasis komunitas yang kini sudah tersebar di 162 kelurahan, pembagian rayon/ zonaisasi penanganan kebersihan, menyelenggarakan kompetisi kebersihan hinga tingkat RT setiap tahun, menyerahkan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kepada swasta, serta operasi penertiban yustisi kebersihan dalam menegakkan Perda Kebersihan dan Persampahan.


link : fraksipksbanjarmasin.blogspot.com

Selasa, 20 Januari 2015

Mathari : Jangan Ada Lagi Proyek Infrastruktur Gagal Lelang di Tahun 2015..!

Banjarmasin-f.pks-  Memasuki awal semester pertama tahun 2015, anggota Fraksi PKS DPRD Kota Banjarmasin yang juga Anggota Komisi III Mathari S.Ag, mengingatkan Pemerintah Kota Banjarmasin khususnya Dinas Bina Marga untuk segera menyusun dan mempersiapkan program lelang untuk proyek fisik dalam APBD 2015, dan segera memasukkannya ke LPSE. 

Sebelumnya pada APBD tahun 2014, banyak proyek gagal lelang dan otomatis program pengerjaan infrastruktur untuk kepentingan masyarakat juga gagal dikerjakan karena tidak cukup waktu. Selain itu Dinas terkait beralasan kegagalan lelang juga dikarenakan kekurangan persyaratan dari kontraktor pelaksana, dan lain-lain. 

"Harapannya seluruh proyek sudah harus dikerjakan di akhir semester pertama atau awal semester kedua, jangan sampai ada proyek yang dikerjakan mepet pada akhir tahun. Selain dikerjakan terburu-buru, juga pengerjaannya berbarengan dengan musim penghujan sehingga dapat dipastikan hasilnya tidak maksimal. Hal ini juga berlaku untuk semua SKPD. Segenap pimpinan SKPD harus bisa mengoptimalkan staf-stafnya. Semua SKPD harus menyusun time schedule. Agar kegiatan fisik dan nonfisik tidak menumpuk di bulan Desember atau akhir tahun" ujar Mathari.

Mathari juga meminta dengan tegas agar kebiasaan buruk di tahun sebelumnya jangan terulang kembali di tahun 2015, dimana realisasi serapan anggaran dan pelaksanaan fisik kegiatan yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Banjarmasin tahun 2014 masih sangat kurang. Hal ini dipicu sejumlah kegiatan (paket proyek) yang gagal ditender, yang menyebabkan Sisa Lebih Anggaran (SILPA) untuk tahun 2015 dari program yang tidak terlaksana di Dinas Bina Marga mencapai 19 Milyar lebih. Andaikata dana ini digunakan untuk Dinas lain yang mampu merealisasikan programnya, maka masyarakat yang akan menikmati dampak positifnya.

Seperti pada gambar hasil kunjungan Mathari bersama Komisi III dan Kabid Jalan Dinas Bina Marga dilapangan pada kamis (15/1/2015) yang lalu, didapati jalan yang wilayahnya terletak di pinggiran Kota Banjarmasin, sudah sejak lama tidak tersentuh pembangunan dan perbaikan jalan. Yaitu jalan wilayah Sungai Gampa Kel. Sungai Andai yang merupakan akses penghubung tembus terminal Handil Bakti Kabupaten Barito Kuala. Padahal dalam kawasan yang dilalui jalan tersebut terdapat fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, dan perumahan warga. Seharusnya anggaran-anggaran tersebut jika pengelolaannya tepat maka perbaikan jalan yang sudah dinanti-nantikan warga sejak lama dapat segera terwujud. 

Mathari juga menekankan agar nantinya panitia lelang dapat mendeteksi dan menyeleksi perusahaan  atau kontraktor mana yang selama ini bekerja dengan baik dan yang tidak. Sehingga track record nya jelas, agar kejadian-kejadian yang tidak diinginkan dapat diantisipasi sejak awal.


link : fraksipksbanjarmasin.blogspot.com

Selasa, 13 Januari 2015

Memperjuangkan Gedung Perpustakaan dan Arsip Daerah yang Representatif

Banjarmasin-f.pks- Hingga saat ini Kota Banjarmasin belum memiliki Gedung Perpustakaan dan Arsip Daerah yang layak dan memadai. Gedung perpustakaan yang ada sekarang ini terkesan dikelola dengan seadanya, selalu berpindah-pindah dan menumpang dengan bangunan yang lain. Seperti sebelumnya menumpang di Gedung Kwarcab Pramuka Kota Banjarmasin, hingga sekarang ini menggunakan eks bangunan Dinas Catatan Sipil di Jalan Jafri Zam-zam yang notabene telah ditinggalkan dan keberadaan bangunannya dianggap melanggar Peraturan Daerah karena berada di bantaran sungai Jalan Jafri Zam-zam. Hal tersebut menjadi salah satu konsern dari Anggota Badan Anggaran dari Fraksi PKS Mathari, S.Ag. Yang dalam setiap pembahasan anggaran tidak lupa selalu memberikan masukan dan memperjuangkan usulan agar Banjarmasin memiliki Gedung Perpustakaan dan Asrip yang representatif. 

"Perlu adanya keseriusan dari Pemerintah Kota Banjarmasin agar memiliki gedung perpustakaan dan arsip yang standar. Selama ini keberadaan kantor perpustakaan dan arsip terkesan tidak serius dan menumpang dengan bangunan lain. Kota Banjarmasin harus memiliki gedung perpustakaan dan arsip daerah yang layak dan memacu minat baca masyarakat Banjarmasin. Urgensi keberadaan gedung perpustakaan dan arsip daerah sangat dibutuhkan untuk setiap wilayah, khususnya bagi Kota Banjarmasin sebagai Ibukota Provinsi yang telah berusia 488 tahun" ujar Mathari.

Lanjut Mathari, diharapkan dalam APBD Pemerintah Kota ke depan harus dimasukkan anggaran Gedung Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Banjarmasin. Tidak harus berupa gedung yang megah, yang terpenting gedung yang tepat guna, terawat dan asri, dan di sekitar gedung ditanam pepohonan yang teduh dan lebih memberikan suasana nyaman untuk masyarakat membaca. Apalagi jika gedung perpustakaan juga sudah disediakan hotspot untuk masyarakat umum. Di samping itu yang terpenting juga adalah pelayanan perpustakaan yang baik dan ramah.

link : fraksipksbanjarmasin.blogspot.com

Tidak Hanya Sibuk dengan Amanah Sebagai Wakil Rakyat, Juga Membantu Mengerjakan Pekerjaan Rumah Sehari-hari


Menjalankan amanah sebagai Wakil Rakyat menjadi agenda rutinitas sehari-hari bagi Mathari S.Ag. Selain kegiatan kedewanan  dan turun dalam aktifitas kemasyarakatan, beliau juga kerap mengerjakan dan membantu istri dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari di rumah. Seperti cekatan dalam memasak, membuat camilan sendiri, mencuci, menyapu, serta pekerjaan rumah lainnya.

"Tanpa dibantu asisten rumah tangga pun tidak menjadi masalah, tidak hanya bisa mengerjakan urusan kantor,  tapi sudah terbiasa mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga. Itung-itung meringankan pekerjaan istri. . ujar Mathari.

Kebiasaan mandiri tersebut juga didapat  Mathari sedari menimba ilmu di pesantren dulu.

Rabu, 07 Januari 2015

Baleho yang Melanggar Norma Kesopanan dan Estetika Kota Harus Diturunkan




Banjarmasin-f.pks-  Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Bina Marga, sudah seharusnya memantau dan mengevaluasi pemasangan baleho-baleho yang terpasang termasuk muatan iklan didalamnya agar tidak melanggar norma kesopanan, norma agama dan juga memperhatikan estetika kota.

Hal ini seperti yang ditemui anggota Fraksi PKS, Mathari, S.Ag di lapangan pada minggu 4/1/2015. Bahwa baleho yang tepasang di perempatan jembatan merdeka-gedung KNPI memasang muatan produk rokok yang bergambar dua pasangan sejoli yang sedang menampilkan adegan bermesraan. 

" Kami mendapatkan keluhan dari masyarakat yang melintas di persimpangan tersebut, dan langsung melihat kelapangan dan benar adanya keberadaan iklan tersebut. Sudah seharusnya instansi terkait dan khususnya pihak advertising selektif dalam memuat materi iklan yang dipasang di ruang publik. Iklan di baleho-baleho harus memperhatikan norma-norma yang ada di masyarakat dan adat ketimuran. Saya sebagai kader PKS yang mengusung visi dak'wah tidak bisa berdiam diri melihat pelanggaran tersebut dan tidak mentolelir. Sudah pasti materi yang menampilkan dua sejoli tersebut di asosiasikan negatif oleh masyarakat yang melihat. Apalagi Kota Banjarmasin terkenal dengan masyarakatnya yang religius dan baleho tersebut terpasang di persimpangan di depan Masjid Raya Sabilal Muhtadin". ujar Mathari.


Saat itu juga Mathari menelpon Kepala Dinas Bina Marga dan ditindaklanjuti dengan penurunan pada hari senin 5/1/2015. Hal tersebut sudah seharusnya menjadi pelajaran agar kedepannya pihak yang berkepentingan tidak memasang dan menampilkan iklan yang memuat unsur menampilkan perempuan seksi, mengumbar aurat atau mengenakan baju terbuka, dll. Dan sudah menjadi kewajiban Dinas terkait dan kita semua sebagai masyarakat yang peduli dengan pembangunan Kota untuk memantaunya.

Pembahasan Raperda Kenaikan Retribusi Kebersihan Masih Alot

Banjarmasin-f.pks-  Pembahasan Raperda Kenaikan Retribusi Kebersihan yang diajukan Pemerintah Kota Banjarmasin sejak pertengahan Oktober 2014 belum mencapai keputusan akhir hingga 2015 ini. Pembahasan raperda itu sendiri sudah berjalan hingga pertengahan isi raperda hingga besaran kenaikan retribusi yang diusulkan pihak eksekutif.

Pembahasan dalam rapat-rapat pansus hingga saat ini masih berlangsung alot karena pihak eksekutif masih menginginkan adanya peningkatan retribusi atas pelayanan kebersihan dan persampahan dengan alasan untuk peningkatan pendapatan asli daerah. Pasalnya salah satu anggota Pansus yang juga anggota DPRD dari Fraksi PKS, Mathari S.Ag menolak dengan dinaikkannya retribusi kebersihan tersebut dengan beberapa alasan sebagai berikut :

1. Mempertimbangkan beratnya beban yang ditanggung masyarakat saat ini oleh karena kenaikan BBM, tarif dasar listrik (TDL), kenaikan golongan PDAM, kenaikan gas, kenaikan harga-harga kebutuhan bahan pokok sehari-hari, kenaikan biaya transportasi, dll;

2. Melambungnya harga-harga kebutuhan pokok yang tidak bisa dikendalikan pemerintah;

3. Kenaikan retribusi yang dibayarkan masyarakat sudah secara otomatis dengan naiknya golongan pelanggan PDAM yang terjadi beberapa waktu lalu;

4. Minimnya keberadaan TPS di Banjarmasin. TPS belum tersedia cukup hingga per kelurahan, dan TPS yang ada kondisinya tidak layak dan tidak memadai;

5. Masyarakat masih terbebani dengan secara swadaya dan swadana membuang sampah dari perumahan hingga TPS;

6. Jika kenaikan retribusi yang menjadi alasan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah, maka peningkatan PAD sudah menjadi kewajiban Dinas atau SKPD yang lain;

7. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Banjarmasin harus menunjukkan kinerjanya yang prima kepada masyarakat. Kalau kinerja sebelum kenaikan retribusi hanya mengangkut dari TPS, bagaimana kinerja setelah mengalami kenaikan retribusi, akankan pelayanannya bisa lebih baik.

Ikhtilath dan Tabarruj


Pengertian ikhtilath secara bahasa adalah bercampurnya dua hal atau lebih. Ikhtilath dalam pengertian syar’i maksudnya bertemunya/ bercampur-baurnya perempuan dan laki-laki (yang bukan mahramnya) di suatu tempat atau pada sebuah momen dan forum secara campur baur dan terjadi interaksi di antara laki-laki dan perempuan (misal bicara, bersentuhan, berdesak-desakan, dll) yang tidak dibenarkan oleh Islam.
 


Sesungguhnya ikhtilat adalah jalan yang memudahkan terjadinya berbagai kemaksiatan. Antara lain : (1) terjadinya khalwat, yaitu laki-laki yang berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Sabda Rasulullah SAW,”Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berdua-duaan dengan seorang perempuan, karena yang ketiganya adalah syaitan.” (HR Ahmad).



Pengertian tabarruj menurut bahasa adalah wanita yang memamerkan keindahan dan perhiasannya kepada laki-laki. Tabarrajatil mar’ah artinya wanita yang menampakkan kecantikannya, lehernya, dan wajahnya. Ada yang mengatakan, maksudnya adalah wanita yang menampakkan perhiasannya, wajahnya, kecantikannya kepada laki-laki dengan maksud untuk membangkitkan nafsu syahwatnya.



Menurut syariah, tabarruj adalah setiap perhiasan atau kecantikan yang ditujukan wanita kepada mata-mata orang yang bukan muhrim. Termasuk orang yang mengenakan cadar, di mana seorang wanita membungkus wajahnya, apabila warna-warnanya mencolok dan ditujukan agar dinikmati orang lain, ini termasuk tabarruj jahiliyah terdahulu. 

Seperti yang disinyalir ayat,

Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Al-Ahzab: 33)


Allah melarang para wanita untuk tabarruj setelah memerintahkan mereka menetap di rumah. Tetapi apabila ada keperluan yang mengharuskan mereka keluar rumah, hendaknya tidak keluar sembari mempertontonkan keindahan dan kecantikannya kepada laki-laki asing yang bukan muhrimnya. Allah juga melarang mereka melakukan tabrruj seperti tabarrujnya orang-orang jahiliyah terdahulu (jahiliyah sebelum Islam).




Bahaya Tabarruj dan Ikhtilath

Berikut ini beberapa hal yang berkaitan dengan bahaya tabarruj dan ikhtilah bagi, diri, keluarga, dan masyarakat.

1. Tabarruj dan ikhtilath adalah maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya

Dan barangsiapa bermaksiat kepada Allah akan merasakan akibatnya. Sama sekali tidak akan membahayakan Allah. Rasulullah saw. bersabda,



كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ إِلاَّ مَنْ أَبَى، فَقَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى
“Setiap umatku akan masuk surga kecuali yang tidak mau.” Mereka (sahabat) bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah yang tidak mau?” Beliau bersabda, “Barangsiapa taat kepadaku akan masuk surga dan barangsiapa bermaksiat kepadaku ia orang yang tidak mau.” (H.R. Bukhari)

2. Tabarruj dan ikhtilath termasuk dosa besar

Karena kedua hal ini merupakan sarana paling kuat terhadap perbuatan zina. Di riwayat yang shahih dari Ahmad diceritakan bahwa Umaimah binti Raqiqah datang kepada Rasulullah saw. Untuk berbaiat kepada beliau dalam membela Islam. Beliau bersabda,


أُبَايِعُكَ عَلَى أَنْ لاَ تُشْرِكِي بِاللهِ شَيْئًا، وَلاَ تُسْرِقِي، وَلاَ تَزْنِي، وَلاَ تَقْتُلِي وَلَدَكِ وَلاَ تَأْتِي بِبُهْتَانٍ تَفْتَرِيْنَهُ بَيْنَ يَدَيْكَ وَرِجْلَيْكِ وَلاَ تَنُوْحِي وَلاَ تَتَبَرَّجِي تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأُوْلَى
“Aku membaiatmu agar kamu tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anakmu, tidak melakukan kebohongan dari hadapanmu (karena perbuatan lisan dan kemaluan), tidak meratapi (orang mati), dan tidak tabarruj dengan tabarruj jahiliyah pertama.” (H.R. Bukhari)

Lihatlah bagaimana Rasulullah saw. mengaitkan antara tabarruj dan dosa-dosa besar seperti syirik, mencuri, dan berzina.

3. Tabarruj dan Ikhtilath mendatangkan laknat

Di Mustadrak Al-Hakim dan di Musnad Imam Ahmad dari Abdullah bin Umar Rasulullah saw bersabda,


يَقُولُ سَيَكُونُ فِي آخِرِ أُمَّتِي رِجَالٌ يَرْكَبُونَ عَلَى السُّرُوجِ كَأَشْبَاهِ الرِّجَالِ يَنْزِلُونَ عَلَى أَبْوَابِ الْمَسْجِدِ نِسَاؤُهُمْ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ عَلَى رُءُوسِهِمْ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْعِجَافِ الْعَنُوهُنَّ فَإِنَّهُنَّ مَلْعُونَاتٌ لَوْ كَانَتْ وَرَاءَكُمْ أُمَّةٌ مِنْ الْأُمَمِ لَخَدَمْنَ نِسَاؤُكُمْ نِسَاءَهُمْ كَمَا يَخْدِمْنَكُمْ نِسَاءُ الْأُمَمِ قَبْلَكُمْ
“Akan datang di akhir umatku nanti laki-laki yang naik pelana (mewah) layaknya laki-laki yang turun ke pintu-pintu masjid, wanita-wanita mereka mengenakan pakaian namun telanjang, di kepala mereka seperti punuk unta kurus. Kutuklah wanita-wanita itu karena sesungguhnya mereka itu terkutuk. Jika setelah kalian ada kaum, tentu wanita-wanita kalian akan melayani wanita-wanita mereka sebagaimana wanita-wanita kaum terdahulu melayani kalian.”

4. Tabarruj temasuk sifat penghuni neraka

Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda,


صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku lihat sekarang ini. Satu kaum yang bersama mereka cambuk-cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk memukul orang. Wanita-wanita mereka berpakaian namun telanjang, bergaya pundak mereka dan berpaling dari kebenaran. Kepala mereka seperti punuk unta kurus, mereka tidak masuk surga dan tidak mencium baunya. Padahal baunya tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (H.R. Muslim)

5. Tabarruj adalah Kemunafikan yang akan Mendatangkan Kegelapan di hari Kiamat

Al-Baihaqi meriwayatkan sabda Rasulullah saw. dengan sanad shahih,


خَيْرُ نِسَائِكُمْ اَلْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْمُوَاتِيَةُ الْمُوَاسِيَةُ إِذَا اتَّقَيْنَ اللهَ وَشَرُّ نِسَائِكُمْ اَلْمُتَبَرِّجَاتُ الْمُتَخَيِّلاَتُ وَهُنَّ الْمُنَافِقَاتُ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّة َمِنْهُنَّ إِلاَّ مِثْلَ الْغُرَابِ الأَعْصَمِ
“Sebaik-baik wanita kalian adalah yang penyayang, yang banyak melahirkan, yang cocok (dengan suaminya) jika mereka bertakwa kepada Allah. Dan seburuk-buruk wanita adalah yang tabarruj dan sombong. Mereka itulah orang-orang munafik. Tidak akan masuk surga salah seorang di antara mereka kecuali seperti gagak putih.” (Baihaqi).

6. Tabarruj dan ikhtilath menodai kehormatan keluarga dan masyarakat

Diriwayatkan dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda,


ثَلاَثَةٌ لاَ تَسْأَلْ عَنْهُمْ رَجُلٌ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ وَعَصَى إِمَامَهُ وَمَاتَ عَاصِيًا وَأَمَةٌ أَوْ عَبْدٌ أَبَقَ فَمَاتَ وَامْرَأَةٌ غَابَ عَنْهَا زَوْجُهَا قَدْ كَفَاهَا مُؤْنَةَ الدُّنْيَا فَتَبَرَّجَتْ بَعْدَهُ فَلاَ تَسْأَلْ عَنْهُمْ
“Ada tiga orang yang, kamu jangan bertanya kepada mereka: seseorang yang keluar dari jamaah dan durhaka kepada imamnya lalu mati dalam keadaan bermaksiat, seorang budak perempuan dan laki-laki yang berlari (dari tuannya) kemudian ia mati, dan seorang wanita ditinggal keluar oleh suaminya dan telah dicukupi kebutuhan dunianya lalu ia bertabarruj setelah itu. Maka jangan bertanya kepada mereka.” (H.R. Ahmad)

7. Tabarruj adalah sunnah Iblis

Jika menutup aurat dan berhijab serta menjaga diri dan kehormatan adalah sunnah Nabi saw. Maka tabarruj dan ikhtilath adalah sunnah Iblis, di mana sasaran godaan pertama terhadap manusia adalah agar auratnya terbuka. Allah mewanti-wanti hal ini kepada kita agar kita tidak terfitnah oleh tipu daya Iblis. Allah berfirman,

“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami telah menjadikan syetan-syetan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (Al-A’raf: 27).

8. Tabarruj dan Ikhtilath adalah Permulaan Zina

Setiap kali penyimpangan terjadi akan melahirkan penyimpangan lain yang lebih besar. Ketika wanita tidak menutup auratnya dan tidak menjaga kehormatannya dengan bercampur bersama laki-laki yang bukan muhrimnya, terlebih dengan dandanan yang menyebar fitnah, rasa malu sudah sirna dan ghirah laki-laki mulai tiada, maka hal-hal haram menjadi mudah dilakukan bahkan dosa-dosa besar menjadi hal yang biasa dan wajar. Termasuk di antaranya zina. Di tengah masyarakat kita sekarang terjadi perbedaan persepsi tentang zina. Bahkan tidak ada undang-undang yang menjadikan zina sebagai kejahatan kecuali ia terkait dengan hak-hak asasi manusia.

9. Tabarruj dan Ikhtilath mengundang Siksaan Allah

Di hadits riwayat Ibnu Majah Rasulullah saw bersabda,


لَمْ تَظْهَرْ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إِلَّا فَشَا فِيهِمْ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمْ الَّذِينَ مَضَوْا
“Tidaklah nampak kebejatan di antara kaum Luth sampai mereka terang-terangan (melakukannya) kecuali setelah itu tersebarlah penyakit kolera dan kelaparan yang belum pernah terjadi pada pendahulu mereka.” (Ibnu Majah).

Secara umum, kemaksiatan kerap kali menjadi penyebab terjadinya berbagai musibah. Seperti yang Allah sinyalir dalam Al-Qur’an,

“Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (Al-Isra’: 16)

Tentu saja yang akan terkena dampaknya tidak hanya pelaku kemaksiatan, kaum mutabarrijat dan mereka tidak ada hijab dalam hubungan antar lawan jenis. Semua orang yang ada di sebuah komunitas akan terkena dampaknya. Maka kewajiban bagi semuanya adalah mencegah terjadinya berbagai kemaksiatan dan kemungkaran sebisa mungkin. Para ulama dan pemimpin menjadi penanggung jawab utama sebelum yang lain dalam menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar.

Abu Bakar As-Shidiq meriwayatkan bahwa ia mendengar sabda Rasulullah saw,


إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوُا الْمُنْكَرَ فَلَمْ يُغَيِّرُوْهُ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللهُ بِعِقَابٍ
“Jika manusia melihat kemungkaran lalu tidak merubahnya, hampir Allah meratakan siksanya kepada mereka semua.” (Diriwayatkan Empat Imam dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban)

(Materi disampaikan pada Kajian Keislaman Mahasiswa di IAIN Banjarmasin)
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2007/01/24/73/tabarruj-dan-ikhtilath/#ixzz3M7Zyf2HU 
dan berbagai sumber lainnya.