foto : Cak ratno (humas.surabaya.go.id) |
Dijelaskan Mathari, saat ini Kota Surabaya telah menjadi rujukan banyak daerah di Indonesia bahkan hingga akademisi-akademisi dari luar negeri. Hal tersebut tidak terlepas dari keberhasilan Pemkot Surabaya dalam mengembangkan Ruang Terbuka Hijau (RTH), membangun taman-taman baru,menata dan mempercantik kota dengan baik, pengelolaan kebersihan dan persampahan yang terpadu, serta tata kelola lingkungan lainnya yang berujung pada diraihnya penghargaan tertinggi berupa Adipura Kencana 2 tahun berturut-turut.
Sebenarnya pengelolaannya hampir sama dengan kota-kota lain di Indonesia pada umumnya. Namun inovasi-inovasi yang dilakukan, serta fokus-fokus kerjalah yang menjadikan upaya yang dibangun untuk menjadikan kota yang asri dan nyaman membuahkan hasil.
Bagi Kota Surabaya meraih adipura bukan tujuan utama. Dengan ada atau tidak adanya penilaian adipurapun pengelolaan kebersihan dan persampahan tetap berjalan dengan baik. Bahkan mereka siap kapanpun akan adanya tim penilaian adipura yang dapat datang sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Dari hasil kerja keras dan koordinasi yang baik segenap stakeholder (pemerintah, swasta, dan masyarakat) itulah maka berdampak dengan diraihnya penghargaan. Dan hal tersebut tidak dipersiapkan dalam waktu singkat, sambung Mathari.
Mathari juga mencontohkan bagaimana koordinasi yang baik tersebut terjalin dan terbangun sejak lama. Ketika terjadi pembebasan lahan dan pembongkaran bangunan liar, maka Dinas Kebersihan dilibatkan dalam pembersihan. Begitu pula pasca terjadinya kebakaran, puing-puing sisa kebakaran dengan segera diangkut pasukan Dinas kebersihan tanpa berlama-lama waktu dan koordinasi yang berbelit.
Masyarakat pun memiliki mainsate dan kesadaran lebih terhadap kebersihan. Selain karena sosialisasi yang baik dan menyeluruh kepada warga, masyarakat juga melihat secara langsung keteladanan-keteladanan yang ditunjukkan para pemimpinnya dari tingkat RT, Lurah, Camat, Birokrat, hingga Walikota. Tidak mengenal pencitraan sementara, turun langsung dan terlibat dalam aksi kebersihan setiap pekannya. Selain itu kesadaran pihak swasta juga muncul melalui program CSRnya, yang tanpa di minta memberikan andil langsung dalam mempercantik taman-taman kota, sumbangan mobil penyemprot, dan program-program kebersihan lainnya
Beberapa inovasi yang telah dilakukan Pemkot Surabaya di bidang kebersihan diantaranya mendirikan bank sampah aktif yang hingga kini jumlahnya ada 125 buah, pengolahan sampah organik menjadi kompos, pengelolaan sampah mandiri berbasis komunitas yang kini sudah tersebar di 162 kelurahan, pembagian rayon/ zonaisasi penanganan kebersihan, menyelenggarakan kompetisi kebersihan hinga tingkat RT setiap tahun, menyerahkan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kepada swasta, serta operasi penertiban yustisi kebersihan dalam menegakkan Perda Kebersihan dan Persampahan.
link : fraksipksbanjarmasin.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar