Minggu, 25 Mei 2014

Air Mata Mathari pun Meleleh

Kisah Seorang Lansia, Sebatang Kara di Rumah Lapuk
IMG-20130124-01096 

Sore itu, usai mengisi majelis taklim di Jalan Kubah Basirih Ujung, Banjarmasin Barat, seorang jamaah tiba-tiba menghampiri ustadz Mathari dan menceritakan bahwa di daerahnya ada seorang Lanjut Usia yang hidup sebatang kara, dan tinggal di sebuah gubuk yang hanya berukuran 3 x 3 meter, bahkan sudah lapuk.
“Saat itu, usai mengisi majelis taklim, tiba-tiba ada salah seorang jamaah yang menceritakan perihal bapak tuImagea yang tingga seorang diri di rumah yang sangat tidak layak. Spontan saya kaget dan bersama-sama warga yang lain langsung menuju ke lokasi bapak tua itu,” tutur ustadz Mathari.


Bapak tua itu biasa dipanggil warga sekitar : Amang Alan. Sekarang usianya sudah memasuki 70 tahun. Kondisi rumah amang Alan tak bisa dibilang layak, bahkan sangat tak layak untuk ditinggali. Bayangkan, dengan ukuran hanya 3 x 3 meter, jelas sangat sempit.
Tak hanya itu, papann kayu dan lantai, serta atap pun sudah berlobang dan hampir habis dimakan rayap. Lantai rumah sudah tak memungkinkan di injak, kecuali untuk alas tidur. Dan yang lebih memperihatinkan lagi, rumah Amang Alan sering dimasuki ular karena berlubang di sana – sini.
Saat melihat keadaan Amang Alan dan rumahnya itu, mata ustadz Mathari nampak berkaca-kaca, dan tak berapa lama, akhirnya tangis pun tak tertahankan. Image”Astaghfirulloh, di zaman seperti ini, masih ada orang yang bernasib seperti beliau. Sedih sekali melihatnya,” kata ia.

Melihat kondisi seperti itu, ustadz Mathari langsung berinisiatif membantu, sebisanya. Saat itu beliau memberikan uang sekedarnya, dan keesokan harinya, kembali lagi membawa kayu dan papan serta , kalsi board untuk sementara dapat memperbaiki rumah Amang Alan. “Saat itu yang penting rumah Amang Alan bisa diperbaiki dulu, sementara mengumpulkan bantuan untuk beliau. Bayangkan saja, beliau ini sudah tua. Bahkan tak tersentuh program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) maupun bantuan lainnya,” tutur Mathari.

Bahkan ustadz Mathari, tak segan-segan langsung turun memasangkan papan dan memperbaik beberapa bagian rumah Amang Alan yang sudah lapuk itu. Ia tak merasa malu. “Seandainya diberikan oleh Allah rezeki yang melimpah, tentu akan lebih banyak lagi yang bisa dibantu. Namun karenaImage keterbatasan yang saya miliki, jadi saya bantu yang bisa saya bantu, semampunya. Saya sangat berharap kepada pemerintah kota Banjarmasin dan warga Banjarmasin yang mempunyai kelebihan harta, agar turut bersama-sama membantu saudara kita ini,” urai Mathari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar