Minggu, 22 Maret 2015

Pemerintah Kota Harus Bisa Menggali PAD dari Keberadaan Pelabuhan di Banjarmasin

Banjarmasin-fpks   Anggota Komisi III (bidang pembangunan) DPRD Kota Banjarmasin , Mathari S.Ag menyoroti minimnya kontribusi keberadaan Pelabuhan Trisakti dan Perusahaan Pelabuhan Indonesia (Pelindo III) bagi pembangunan Kota Banjarmasin dan masyarakat sekitar.

Pasalnya aktifitas dan kegiatan di pelabuhan penumpang dan petikemas milik Pelindo III tersebut beroperasional di wilayah Kota Banjarmasin dan bergantung pada fasilitas pemerintah daerah, seperti pemanfaatan jalan dan lain-lain.

Untuk itu, Mathari meminta Pemerintah Kota melalui Dinas Perhubungan dan instansi terkait lainnya untuk dapat berkoordinasi dan duduk bersama agar potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sesuai Peraturan Daerah (Perda) dari sektor pelabuhan dapat digali secara maksimal. Seperti retribusi pelayanan kepelabuhanan, retribusi parkir di badan jalan, izin mendirikan bangunan (IMB), dllSebagai daerah transit dan kota perdagangan, Kota Banjarmasin harus mampu mengoptimalkan potensi jasa pelabuhan yang berada di Kota Banjarmasin tersebut.

Perumpamaannya "bagai negara dalam negara". Selama ini Pelindo III selalu menjelaskan secara normatif bahwa mereka merupakan perusahaan di bawah naungan BUMN (pusat) dan sesuai UU tidak dapat berkontribusi langsung terhadap pembangunan di Banjarmasin. Walaupun Mathari tidak menafikkan kontribusinya ada untuk masyarakat Banjarmasin berupa dana CSR. Namun terkait keberadaannya di Banjarmasin, sesuai otonomi daerah maka perizinan dan lain-lain harus melibatkan pemerintah daerah. 

Hal ini terkait dengan pembangunan yang terjadi selama ini di lingkungan pelabuhan, izin mendirikan bangunan (IMB), izinan gangguan (HO), dan perizinan lainnya yang tidak pernah di urus ke Pemerintah Kota Banjarmasin. Warga dan masyarakat yang tumbuh di tengah-tengan Kota Banjarmasin saja ketika menggali tanah untuk menanam pagar, sebelumnya wajib memiliki IMB, sambung Mathari.

Ditambahkan Mathari, Pemerintah Kota harus bisa menangkap peluang dengan keberadaan aktifitas pelabuhan selama ini di Banjarmasin. Seperti memiliki lahan parkir yang bisa menampung ratusan bahkan ribuan truk yang akan dan telah bongkar muat di pelabuhan. Selama ini truk-truk muatan yang ada, diparkir di sembarang tempat di sepanjang jalan dari bawah jembatan Basirih hingga pelabuhan. Hal tersebut sudah sejak lama menjadi keresahan bagi warga sekitar, ditambah lagi kerusahkan jalan dan debu yang ditimbulkannya.

Jika parkir truk-truk tersebut dapat dikelola dengan baik, selain dapat menata kawasan sekitar pelabuhan menjadi lebih baik, pemasukan yang besarpun dapat diraih Pemerintah Kota untuk meningkatkan PAD. Kami meyakini pemilik truk dan Organda tidak keberatan untuk ditata, bahkan sopir dan pemilik kendaraan meraa aman, dan masyarakat sekitar merasa nyaman dengan keberadaan pelabuhan di lingkungan sekitar mereka.


link : fraksipksbanjarmasin.blogspot.com

Rabu, 04 Maret 2015

Walikota-Wakil Walikota Banjarmasin ke Depan Harus Memiliki Grand Design Pembangunan

Banjarmasin-f.pks  Dalam jangka waktu 9 bulan ke depan Kota Banjarmasin akan menggelar rangkaian perta demokrasi pemilihan Walikota-Wakil Walikota Banjarmasin periode 2015-2020. 

Arah pembangunan Kota Banjarmasin kedepan sangat ditentukan dari keberhasilan suksesi kepemimpinan Walikota-Wakil Walikota Banjarmasin mendatang. Dimana diharapkan Walikota-Wakil Walikota yang nantinya terpilih, memiliki visi pembangunan Kota Banjarmasin ke arah yang lebih baik. 

Menanggapi hal tersebut Anggota Fraksi PKS DPRD Kota Banjarmasin, Mathari S.Ag memberikan masukan agar Pemerintahan Kota Banjarmasin ke depan memiliki Grand Design Pembangunan yang menyeluruh yang dituangkan dalan visi, misi dan program kerja pemerintahan ke depan.

Akhir-akhir ini banyak permasalahan yang dihadapi Kota Banjarmasin yang telah berusia 488 tahun ini. Antara lain infrastruktur jalan, gang, jembatan, yang rusak, permasalahan kebersihan dan sampah, parkir, kemacetan, banjir dan lain-lain. Permasalahan yang sudah sangat kompleks, yang membutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerja cepat untuk mengatasinya.

Masalah-masalah tersebut merupakan hal yang kerap dialami ibu kota Provinsi maupun kota-kota yang sedang berkembangan. Namun apabila semua permasalahan tersebut dapat diatasi dengan baik, walaupun tidak ditangani secara keseluruhan, paling tidak harus dapat diminimalisir. Untuk itu diperlukan pemimpin yang enerjik dan memiliki visi jauh ke depan, lanjut Mathari.

Sambung Mathari, berdasarkan pengalaman kami di Komisi I (Bidang Hukum dan Pemerintahan), Komisi III (Pembangunan), hingga saat ini, kami telah memiliki data yang menyeluruh permasalahan pembangunan fisik maupun non fisik di Kota Banjarmasin. Dari masalah tata kota dan kebersihan, infrastruktur dan fasilitas umum, birokrasi dan pelayanan publik, pendidikan dan sumber daya manusia, kesehatan, ekonomi dan kesejahteraan sosial, hukum, keamanan dan ketertiban, keagamaan, pasiwisata, seni dan budaya, hingga APBD dan pendapatan asli daerah (PAD). 

Kami siap memberikan masukan kepada siapapun pemimpin Kota Banjarmasin nantinya, untuk membangun Kota Banjarmasin yang kita cintai menjadi Kota yang Berjati Diri, Maju dan Sejahtera.


link : fraksipksbanjarmasin.blogspot.com