Senin, 26 Januari 2015

Banjarmasin Harus Mencontoh Kota Surabaya Dalam Hal Pengelolaan Kebersihan dan Sampah

foto : Cak ratno (humas.surabaya.go.id)
Banjarmasin-f.pks  Keberhasilan Pemerintah Kota Surabaya dalam pengelolaan kebersihan dan persampahan patut dicontoh oleh Pemerintah Kota Banjarmasin. Hal tersebut diungkapkan Mathari S.Ag Anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin dari Fraksi PKS usai melihat langsung keberhasilan Kota Pahlawan tersebut dalam pembangunan fisik dan penataan Kota. 

Dijelaskan Mathari, saat ini Kota Surabaya telah menjadi rujukan banyak daerah di Indonesia bahkan hingga akademisi-akademisi dari luar negeri. Hal tersebut tidak terlepas dari  keberhasilan Pemkot Surabaya dalam mengembangkan Ruang Terbuka Hijau (RTH), membangun taman-taman baru,menata dan mempercantik kota dengan baik, pengelolaan kebersihan dan persampahan yang terpadu, serta tata kelola lingkungan lainnya yang berujung pada diraihnya penghargaan tertinggi berupa Adipura Kencana 2 tahun berturut-turut. 

Sebenarnya pengelolaannya hampir sama dengan kota-kota lain di Indonesia pada umumnya. Namun inovasi-inovasi yang dilakukan, serta fokus-fokus kerjalah yang menjadikan upaya yang dibangun untuk menjadikan kota yang asri dan nyaman membuahkan hasil. 

Bagi Kota Surabaya meraih adipura bukan tujuan utama. Dengan ada atau tidak adanya penilaian adipurapun pengelolaan kebersihan dan persampahan tetap berjalan dengan baik. Bahkan mereka siap kapanpun akan adanya tim penilaian adipura yang dapat datang sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Dari hasil kerja keras dan koordinasi yang baik segenap stakeholder (pemerintah, swasta, dan masyarakat) itulah maka berdampak dengan diraihnya penghargaan. Dan hal tersebut tidak dipersiapkan dalam waktu singkat, sambung Mathari.

Mathari juga mencontohkan bagaimana koordinasi yang baik tersebut terjalin dan terbangun sejak lama. Ketika terjadi pembebasan lahan dan pembongkaran bangunan liar, maka Dinas Kebersihan dilibatkan dalam pembersihan. Begitu pula pasca terjadinya kebakaran, puing-puing sisa kebakaran dengan segera diangkut pasukan Dinas kebersihan tanpa berlama-lama waktu dan koordinasi yang berbelit. 

Masyarakat pun memiliki mainsate dan kesadaran lebih terhadap kebersihan. Selain karena sosialisasi yang baik dan menyeluruh kepada warga, masyarakat juga melihat secara langsung keteladanan-keteladanan yang ditunjukkan para pemimpinnya dari tingkat RT, Lurah, Camat, Birokrat, hingga Walikota. Tidak mengenal pencitraan sementara, turun langsung dan terlibat dalam aksi kebersihan setiap pekannya. Selain itu kesadaran pihak swasta juga muncul melalui program CSRnya, yang tanpa di minta memberikan andil langsung dalam mempercantik taman-taman kota, sumbangan mobil penyemprot, dan program-program kebersihan lainnya  

Beberapa inovasi yang telah dilakukan Pemkot Surabaya di bidang kebersihan diantaranya mendirikan bank sampah aktif yang hingga kini jumlahnya ada 125 buahpengolahan sampah organik menjadi kompos, pengelolaan sampah mandiri berbasis komunitas yang kini sudah tersebar di 162 kelurahan, pembagian rayon/ zonaisasi penanganan kebersihan, menyelenggarakan kompetisi kebersihan hinga tingkat RT setiap tahun, menyerahkan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kepada swasta, serta operasi penertiban yustisi kebersihan dalam menegakkan Perda Kebersihan dan Persampahan.


link : fraksipksbanjarmasin.blogspot.com

Selasa, 20 Januari 2015

Mathari : Jangan Ada Lagi Proyek Infrastruktur Gagal Lelang di Tahun 2015..!

Banjarmasin-f.pks-  Memasuki awal semester pertama tahun 2015, anggota Fraksi PKS DPRD Kota Banjarmasin yang juga Anggota Komisi III Mathari S.Ag, mengingatkan Pemerintah Kota Banjarmasin khususnya Dinas Bina Marga untuk segera menyusun dan mempersiapkan program lelang untuk proyek fisik dalam APBD 2015, dan segera memasukkannya ke LPSE. 

Sebelumnya pada APBD tahun 2014, banyak proyek gagal lelang dan otomatis program pengerjaan infrastruktur untuk kepentingan masyarakat juga gagal dikerjakan karena tidak cukup waktu. Selain itu Dinas terkait beralasan kegagalan lelang juga dikarenakan kekurangan persyaratan dari kontraktor pelaksana, dan lain-lain. 

"Harapannya seluruh proyek sudah harus dikerjakan di akhir semester pertama atau awal semester kedua, jangan sampai ada proyek yang dikerjakan mepet pada akhir tahun. Selain dikerjakan terburu-buru, juga pengerjaannya berbarengan dengan musim penghujan sehingga dapat dipastikan hasilnya tidak maksimal. Hal ini juga berlaku untuk semua SKPD. Segenap pimpinan SKPD harus bisa mengoptimalkan staf-stafnya. Semua SKPD harus menyusun time schedule. Agar kegiatan fisik dan nonfisik tidak menumpuk di bulan Desember atau akhir tahun" ujar Mathari.

Mathari juga meminta dengan tegas agar kebiasaan buruk di tahun sebelumnya jangan terulang kembali di tahun 2015, dimana realisasi serapan anggaran dan pelaksanaan fisik kegiatan yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Banjarmasin tahun 2014 masih sangat kurang. Hal ini dipicu sejumlah kegiatan (paket proyek) yang gagal ditender, yang menyebabkan Sisa Lebih Anggaran (SILPA) untuk tahun 2015 dari program yang tidak terlaksana di Dinas Bina Marga mencapai 19 Milyar lebih. Andaikata dana ini digunakan untuk Dinas lain yang mampu merealisasikan programnya, maka masyarakat yang akan menikmati dampak positifnya.

Seperti pada gambar hasil kunjungan Mathari bersama Komisi III dan Kabid Jalan Dinas Bina Marga dilapangan pada kamis (15/1/2015) yang lalu, didapati jalan yang wilayahnya terletak di pinggiran Kota Banjarmasin, sudah sejak lama tidak tersentuh pembangunan dan perbaikan jalan. Yaitu jalan wilayah Sungai Gampa Kel. Sungai Andai yang merupakan akses penghubung tembus terminal Handil Bakti Kabupaten Barito Kuala. Padahal dalam kawasan yang dilalui jalan tersebut terdapat fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, dan perumahan warga. Seharusnya anggaran-anggaran tersebut jika pengelolaannya tepat maka perbaikan jalan yang sudah dinanti-nantikan warga sejak lama dapat segera terwujud. 

Mathari juga menekankan agar nantinya panitia lelang dapat mendeteksi dan menyeleksi perusahaan  atau kontraktor mana yang selama ini bekerja dengan baik dan yang tidak. Sehingga track record nya jelas, agar kejadian-kejadian yang tidak diinginkan dapat diantisipasi sejak awal.


link : fraksipksbanjarmasin.blogspot.com

Selasa, 13 Januari 2015

Memperjuangkan Gedung Perpustakaan dan Arsip Daerah yang Representatif

Banjarmasin-f.pks- Hingga saat ini Kota Banjarmasin belum memiliki Gedung Perpustakaan dan Arsip Daerah yang layak dan memadai. Gedung perpustakaan yang ada sekarang ini terkesan dikelola dengan seadanya, selalu berpindah-pindah dan menumpang dengan bangunan yang lain. Seperti sebelumnya menumpang di Gedung Kwarcab Pramuka Kota Banjarmasin, hingga sekarang ini menggunakan eks bangunan Dinas Catatan Sipil di Jalan Jafri Zam-zam yang notabene telah ditinggalkan dan keberadaan bangunannya dianggap melanggar Peraturan Daerah karena berada di bantaran sungai Jalan Jafri Zam-zam. Hal tersebut menjadi salah satu konsern dari Anggota Badan Anggaran dari Fraksi PKS Mathari, S.Ag. Yang dalam setiap pembahasan anggaran tidak lupa selalu memberikan masukan dan memperjuangkan usulan agar Banjarmasin memiliki Gedung Perpustakaan dan Asrip yang representatif. 

"Perlu adanya keseriusan dari Pemerintah Kota Banjarmasin agar memiliki gedung perpustakaan dan arsip yang standar. Selama ini keberadaan kantor perpustakaan dan arsip terkesan tidak serius dan menumpang dengan bangunan lain. Kota Banjarmasin harus memiliki gedung perpustakaan dan arsip daerah yang layak dan memacu minat baca masyarakat Banjarmasin. Urgensi keberadaan gedung perpustakaan dan arsip daerah sangat dibutuhkan untuk setiap wilayah, khususnya bagi Kota Banjarmasin sebagai Ibukota Provinsi yang telah berusia 488 tahun" ujar Mathari.

Lanjut Mathari, diharapkan dalam APBD Pemerintah Kota ke depan harus dimasukkan anggaran Gedung Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Banjarmasin. Tidak harus berupa gedung yang megah, yang terpenting gedung yang tepat guna, terawat dan asri, dan di sekitar gedung ditanam pepohonan yang teduh dan lebih memberikan suasana nyaman untuk masyarakat membaca. Apalagi jika gedung perpustakaan juga sudah disediakan hotspot untuk masyarakat umum. Di samping itu yang terpenting juga adalah pelayanan perpustakaan yang baik dan ramah.

link : fraksipksbanjarmasin.blogspot.com

Tidak Hanya Sibuk dengan Amanah Sebagai Wakil Rakyat, Juga Membantu Mengerjakan Pekerjaan Rumah Sehari-hari


Menjalankan amanah sebagai Wakil Rakyat menjadi agenda rutinitas sehari-hari bagi Mathari S.Ag. Selain kegiatan kedewanan  dan turun dalam aktifitas kemasyarakatan, beliau juga kerap mengerjakan dan membantu istri dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari di rumah. Seperti cekatan dalam memasak, membuat camilan sendiri, mencuci, menyapu, serta pekerjaan rumah lainnya.

"Tanpa dibantu asisten rumah tangga pun tidak menjadi masalah, tidak hanya bisa mengerjakan urusan kantor,  tapi sudah terbiasa mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga. Itung-itung meringankan pekerjaan istri. . ujar Mathari.

Kebiasaan mandiri tersebut juga didapat  Mathari sedari menimba ilmu di pesantren dulu.

Rabu, 07 Januari 2015

Baleho yang Melanggar Norma Kesopanan dan Estetika Kota Harus Diturunkan




Banjarmasin-f.pks-  Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Bina Marga, sudah seharusnya memantau dan mengevaluasi pemasangan baleho-baleho yang terpasang termasuk muatan iklan didalamnya agar tidak melanggar norma kesopanan, norma agama dan juga memperhatikan estetika kota.

Hal ini seperti yang ditemui anggota Fraksi PKS, Mathari, S.Ag di lapangan pada minggu 4/1/2015. Bahwa baleho yang tepasang di perempatan jembatan merdeka-gedung KNPI memasang muatan produk rokok yang bergambar dua pasangan sejoli yang sedang menampilkan adegan bermesraan. 

" Kami mendapatkan keluhan dari masyarakat yang melintas di persimpangan tersebut, dan langsung melihat kelapangan dan benar adanya keberadaan iklan tersebut. Sudah seharusnya instansi terkait dan khususnya pihak advertising selektif dalam memuat materi iklan yang dipasang di ruang publik. Iklan di baleho-baleho harus memperhatikan norma-norma yang ada di masyarakat dan adat ketimuran. Saya sebagai kader PKS yang mengusung visi dak'wah tidak bisa berdiam diri melihat pelanggaran tersebut dan tidak mentolelir. Sudah pasti materi yang menampilkan dua sejoli tersebut di asosiasikan negatif oleh masyarakat yang melihat. Apalagi Kota Banjarmasin terkenal dengan masyarakatnya yang religius dan baleho tersebut terpasang di persimpangan di depan Masjid Raya Sabilal Muhtadin". ujar Mathari.


Saat itu juga Mathari menelpon Kepala Dinas Bina Marga dan ditindaklanjuti dengan penurunan pada hari senin 5/1/2015. Hal tersebut sudah seharusnya menjadi pelajaran agar kedepannya pihak yang berkepentingan tidak memasang dan menampilkan iklan yang memuat unsur menampilkan perempuan seksi, mengumbar aurat atau mengenakan baju terbuka, dll. Dan sudah menjadi kewajiban Dinas terkait dan kita semua sebagai masyarakat yang peduli dengan pembangunan Kota untuk memantaunya.

Pembahasan Raperda Kenaikan Retribusi Kebersihan Masih Alot

Banjarmasin-f.pks-  Pembahasan Raperda Kenaikan Retribusi Kebersihan yang diajukan Pemerintah Kota Banjarmasin sejak pertengahan Oktober 2014 belum mencapai keputusan akhir hingga 2015 ini. Pembahasan raperda itu sendiri sudah berjalan hingga pertengahan isi raperda hingga besaran kenaikan retribusi yang diusulkan pihak eksekutif.

Pembahasan dalam rapat-rapat pansus hingga saat ini masih berlangsung alot karena pihak eksekutif masih menginginkan adanya peningkatan retribusi atas pelayanan kebersihan dan persampahan dengan alasan untuk peningkatan pendapatan asli daerah. Pasalnya salah satu anggota Pansus yang juga anggota DPRD dari Fraksi PKS, Mathari S.Ag menolak dengan dinaikkannya retribusi kebersihan tersebut dengan beberapa alasan sebagai berikut :

1. Mempertimbangkan beratnya beban yang ditanggung masyarakat saat ini oleh karena kenaikan BBM, tarif dasar listrik (TDL), kenaikan golongan PDAM, kenaikan gas, kenaikan harga-harga kebutuhan bahan pokok sehari-hari, kenaikan biaya transportasi, dll;

2. Melambungnya harga-harga kebutuhan pokok yang tidak bisa dikendalikan pemerintah;

3. Kenaikan retribusi yang dibayarkan masyarakat sudah secara otomatis dengan naiknya golongan pelanggan PDAM yang terjadi beberapa waktu lalu;

4. Minimnya keberadaan TPS di Banjarmasin. TPS belum tersedia cukup hingga per kelurahan, dan TPS yang ada kondisinya tidak layak dan tidak memadai;

5. Masyarakat masih terbebani dengan secara swadaya dan swadana membuang sampah dari perumahan hingga TPS;

6. Jika kenaikan retribusi yang menjadi alasan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah, maka peningkatan PAD sudah menjadi kewajiban Dinas atau SKPD yang lain;

7. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Banjarmasin harus menunjukkan kinerjanya yang prima kepada masyarakat. Kalau kinerja sebelum kenaikan retribusi hanya mengangkut dari TPS, bagaimana kinerja setelah mengalami kenaikan retribusi, akankan pelayanannya bisa lebih baik.

Ikhtilath dan Tabarruj


Pengertian ikhtilath secara bahasa adalah bercampurnya dua hal atau lebih. Ikhtilath dalam pengertian syar’i maksudnya bertemunya/ bercampur-baurnya perempuan dan laki-laki (yang bukan mahramnya) di suatu tempat atau pada sebuah momen dan forum secara campur baur dan terjadi interaksi di antara laki-laki dan perempuan (misal bicara, bersentuhan, berdesak-desakan, dll) yang tidak dibenarkan oleh Islam.
 


Sesungguhnya ikhtilat adalah jalan yang memudahkan terjadinya berbagai kemaksiatan. Antara lain : (1) terjadinya khalwat, yaitu laki-laki yang berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Sabda Rasulullah SAW,”Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berdua-duaan dengan seorang perempuan, karena yang ketiganya adalah syaitan.” (HR Ahmad).



Pengertian tabarruj menurut bahasa adalah wanita yang memamerkan keindahan dan perhiasannya kepada laki-laki. Tabarrajatil mar’ah artinya wanita yang menampakkan kecantikannya, lehernya, dan wajahnya. Ada yang mengatakan, maksudnya adalah wanita yang menampakkan perhiasannya, wajahnya, kecantikannya kepada laki-laki dengan maksud untuk membangkitkan nafsu syahwatnya.



Menurut syariah, tabarruj adalah setiap perhiasan atau kecantikan yang ditujukan wanita kepada mata-mata orang yang bukan muhrim. Termasuk orang yang mengenakan cadar, di mana seorang wanita membungkus wajahnya, apabila warna-warnanya mencolok dan ditujukan agar dinikmati orang lain, ini termasuk tabarruj jahiliyah terdahulu. 

Seperti yang disinyalir ayat,

Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Al-Ahzab: 33)


Allah melarang para wanita untuk tabarruj setelah memerintahkan mereka menetap di rumah. Tetapi apabila ada keperluan yang mengharuskan mereka keluar rumah, hendaknya tidak keluar sembari mempertontonkan keindahan dan kecantikannya kepada laki-laki asing yang bukan muhrimnya. Allah juga melarang mereka melakukan tabrruj seperti tabarrujnya orang-orang jahiliyah terdahulu (jahiliyah sebelum Islam).




Bahaya Tabarruj dan Ikhtilath

Berikut ini beberapa hal yang berkaitan dengan bahaya tabarruj dan ikhtilah bagi, diri, keluarga, dan masyarakat.

1. Tabarruj dan ikhtilath adalah maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya

Dan barangsiapa bermaksiat kepada Allah akan merasakan akibatnya. Sama sekali tidak akan membahayakan Allah. Rasulullah saw. bersabda,



كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ إِلاَّ مَنْ أَبَى، فَقَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى
“Setiap umatku akan masuk surga kecuali yang tidak mau.” Mereka (sahabat) bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah yang tidak mau?” Beliau bersabda, “Barangsiapa taat kepadaku akan masuk surga dan barangsiapa bermaksiat kepadaku ia orang yang tidak mau.” (H.R. Bukhari)

2. Tabarruj dan ikhtilath termasuk dosa besar

Karena kedua hal ini merupakan sarana paling kuat terhadap perbuatan zina. Di riwayat yang shahih dari Ahmad diceritakan bahwa Umaimah binti Raqiqah datang kepada Rasulullah saw. Untuk berbaiat kepada beliau dalam membela Islam. Beliau bersabda,


أُبَايِعُكَ عَلَى أَنْ لاَ تُشْرِكِي بِاللهِ شَيْئًا، وَلاَ تُسْرِقِي، وَلاَ تَزْنِي، وَلاَ تَقْتُلِي وَلَدَكِ وَلاَ تَأْتِي بِبُهْتَانٍ تَفْتَرِيْنَهُ بَيْنَ يَدَيْكَ وَرِجْلَيْكِ وَلاَ تَنُوْحِي وَلاَ تَتَبَرَّجِي تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأُوْلَى
“Aku membaiatmu agar kamu tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anakmu, tidak melakukan kebohongan dari hadapanmu (karena perbuatan lisan dan kemaluan), tidak meratapi (orang mati), dan tidak tabarruj dengan tabarruj jahiliyah pertama.” (H.R. Bukhari)

Lihatlah bagaimana Rasulullah saw. mengaitkan antara tabarruj dan dosa-dosa besar seperti syirik, mencuri, dan berzina.

3. Tabarruj dan Ikhtilath mendatangkan laknat

Di Mustadrak Al-Hakim dan di Musnad Imam Ahmad dari Abdullah bin Umar Rasulullah saw bersabda,


يَقُولُ سَيَكُونُ فِي آخِرِ أُمَّتِي رِجَالٌ يَرْكَبُونَ عَلَى السُّرُوجِ كَأَشْبَاهِ الرِّجَالِ يَنْزِلُونَ عَلَى أَبْوَابِ الْمَسْجِدِ نِسَاؤُهُمْ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ عَلَى رُءُوسِهِمْ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْعِجَافِ الْعَنُوهُنَّ فَإِنَّهُنَّ مَلْعُونَاتٌ لَوْ كَانَتْ وَرَاءَكُمْ أُمَّةٌ مِنْ الْأُمَمِ لَخَدَمْنَ نِسَاؤُكُمْ نِسَاءَهُمْ كَمَا يَخْدِمْنَكُمْ نِسَاءُ الْأُمَمِ قَبْلَكُمْ
“Akan datang di akhir umatku nanti laki-laki yang naik pelana (mewah) layaknya laki-laki yang turun ke pintu-pintu masjid, wanita-wanita mereka mengenakan pakaian namun telanjang, di kepala mereka seperti punuk unta kurus. Kutuklah wanita-wanita itu karena sesungguhnya mereka itu terkutuk. Jika setelah kalian ada kaum, tentu wanita-wanita kalian akan melayani wanita-wanita mereka sebagaimana wanita-wanita kaum terdahulu melayani kalian.”

4. Tabarruj temasuk sifat penghuni neraka

Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda,


صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku lihat sekarang ini. Satu kaum yang bersama mereka cambuk-cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk memukul orang. Wanita-wanita mereka berpakaian namun telanjang, bergaya pundak mereka dan berpaling dari kebenaran. Kepala mereka seperti punuk unta kurus, mereka tidak masuk surga dan tidak mencium baunya. Padahal baunya tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (H.R. Muslim)

5. Tabarruj adalah Kemunafikan yang akan Mendatangkan Kegelapan di hari Kiamat

Al-Baihaqi meriwayatkan sabda Rasulullah saw. dengan sanad shahih,


خَيْرُ نِسَائِكُمْ اَلْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْمُوَاتِيَةُ الْمُوَاسِيَةُ إِذَا اتَّقَيْنَ اللهَ وَشَرُّ نِسَائِكُمْ اَلْمُتَبَرِّجَاتُ الْمُتَخَيِّلاَتُ وَهُنَّ الْمُنَافِقَاتُ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّة َمِنْهُنَّ إِلاَّ مِثْلَ الْغُرَابِ الأَعْصَمِ
“Sebaik-baik wanita kalian adalah yang penyayang, yang banyak melahirkan, yang cocok (dengan suaminya) jika mereka bertakwa kepada Allah. Dan seburuk-buruk wanita adalah yang tabarruj dan sombong. Mereka itulah orang-orang munafik. Tidak akan masuk surga salah seorang di antara mereka kecuali seperti gagak putih.” (Baihaqi).

6. Tabarruj dan ikhtilath menodai kehormatan keluarga dan masyarakat

Diriwayatkan dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda,


ثَلاَثَةٌ لاَ تَسْأَلْ عَنْهُمْ رَجُلٌ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ وَعَصَى إِمَامَهُ وَمَاتَ عَاصِيًا وَأَمَةٌ أَوْ عَبْدٌ أَبَقَ فَمَاتَ وَامْرَأَةٌ غَابَ عَنْهَا زَوْجُهَا قَدْ كَفَاهَا مُؤْنَةَ الدُّنْيَا فَتَبَرَّجَتْ بَعْدَهُ فَلاَ تَسْأَلْ عَنْهُمْ
“Ada tiga orang yang, kamu jangan bertanya kepada mereka: seseorang yang keluar dari jamaah dan durhaka kepada imamnya lalu mati dalam keadaan bermaksiat, seorang budak perempuan dan laki-laki yang berlari (dari tuannya) kemudian ia mati, dan seorang wanita ditinggal keluar oleh suaminya dan telah dicukupi kebutuhan dunianya lalu ia bertabarruj setelah itu. Maka jangan bertanya kepada mereka.” (H.R. Ahmad)

7. Tabarruj adalah sunnah Iblis

Jika menutup aurat dan berhijab serta menjaga diri dan kehormatan adalah sunnah Nabi saw. Maka tabarruj dan ikhtilath adalah sunnah Iblis, di mana sasaran godaan pertama terhadap manusia adalah agar auratnya terbuka. Allah mewanti-wanti hal ini kepada kita agar kita tidak terfitnah oleh tipu daya Iblis. Allah berfirman,

“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami telah menjadikan syetan-syetan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (Al-A’raf: 27).

8. Tabarruj dan Ikhtilath adalah Permulaan Zina

Setiap kali penyimpangan terjadi akan melahirkan penyimpangan lain yang lebih besar. Ketika wanita tidak menutup auratnya dan tidak menjaga kehormatannya dengan bercampur bersama laki-laki yang bukan muhrimnya, terlebih dengan dandanan yang menyebar fitnah, rasa malu sudah sirna dan ghirah laki-laki mulai tiada, maka hal-hal haram menjadi mudah dilakukan bahkan dosa-dosa besar menjadi hal yang biasa dan wajar. Termasuk di antaranya zina. Di tengah masyarakat kita sekarang terjadi perbedaan persepsi tentang zina. Bahkan tidak ada undang-undang yang menjadikan zina sebagai kejahatan kecuali ia terkait dengan hak-hak asasi manusia.

9. Tabarruj dan Ikhtilath mengundang Siksaan Allah

Di hadits riwayat Ibnu Majah Rasulullah saw bersabda,


لَمْ تَظْهَرْ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إِلَّا فَشَا فِيهِمْ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمْ الَّذِينَ مَضَوْا
“Tidaklah nampak kebejatan di antara kaum Luth sampai mereka terang-terangan (melakukannya) kecuali setelah itu tersebarlah penyakit kolera dan kelaparan yang belum pernah terjadi pada pendahulu mereka.” (Ibnu Majah).

Secara umum, kemaksiatan kerap kali menjadi penyebab terjadinya berbagai musibah. Seperti yang Allah sinyalir dalam Al-Qur’an,

“Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (Al-Isra’: 16)

Tentu saja yang akan terkena dampaknya tidak hanya pelaku kemaksiatan, kaum mutabarrijat dan mereka tidak ada hijab dalam hubungan antar lawan jenis. Semua orang yang ada di sebuah komunitas akan terkena dampaknya. Maka kewajiban bagi semuanya adalah mencegah terjadinya berbagai kemaksiatan dan kemungkaran sebisa mungkin. Para ulama dan pemimpin menjadi penanggung jawab utama sebelum yang lain dalam menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar.

Abu Bakar As-Shidiq meriwayatkan bahwa ia mendengar sabda Rasulullah saw,


إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوُا الْمُنْكَرَ فَلَمْ يُغَيِّرُوْهُ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللهُ بِعِقَابٍ
“Jika manusia melihat kemungkaran lalu tidak merubahnya, hampir Allah meratakan siksanya kepada mereka semua.” (Diriwayatkan Empat Imam dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban)

(Materi disampaikan pada Kajian Keislaman Mahasiswa di IAIN Banjarmasin)
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2007/01/24/73/tabarruj-dan-ikhtilath/#ixzz3M7Zyf2HU 
dan berbagai sumber lainnya.